Minggu, 05 November 2017

#SOLD_OUT_TERMAHAR_KOSONG




DAPUR : Tilam Upih
PAMOR : Dwi Pamor Udan Mas Sumur Bandung
TANGGUH : est.  Mataram
WARANGKA : Gayaman Jogja

Pemesanan dan pembayaran bisa via Tokopedia
Atau Hubungi: 
Telp./W.A: 0816869621
BBM: D97B02D4
Desa Bakalan Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang








TILAM UPIH
Keris dhapur Tilam Upih yang berbentuk lurus memiliki ricikan : Gandik Polos (pejetan dan tikel alis). meskipun sangat sederhana, sebagai sebuah pusaka, dhapur Tilam Upih memuat makna philosopis.



Keris ini banyak digunakan sebagai piandel (sipat kandel), tak heran banyak digunakan sebagai pusaka keluarga yang diberikan turun temurun.

PAMOR UDAN MAS
Udan Mas berati hujan emas, bisa dibayangkan hujan uang saja sudah melambangkan sebuah rejeki atau kondisi berkelimpahan apalagi sebuah metafora hujan emas. Apa pun bentuknya, hujan adalah berkah yang diturunkan oleh Allah untuk berbagai hal. Bahkan turunnya hujan dianggap sebagai pertanda baik, seperti kepercayaan masyarakat Tionghoa yang menyebut hujan semarak menjelang Imlek bisa mendatangkan berkah dan rezeki berlimpah.


Mekipun ia jatuh dari langit, namun ia tiada melupakan dari mana ia berasal. Hujan senantiasa menginginkan keadilan, sebab ia memohonkan kepada awan untuk bergerak menuju ke tempat-tempat yang akan dilaluinya. Dalam pamor udan mas terselip doa dan harapan akan berkah atau rejeki dari Atas yang turun dilimpahkan tiada henti-hentinya terus mengalir dalam berbagai bentuk.



PAMOR SUMUR BANDUNG.
Merupakan bulatan hitam besi tanpa pamor sebesar uang logam lima puluh sen-an atau lebih kecil sedikit letaknya ditengah bilah, diantara pamor – biasanya Wos Wutah nggajih atau Pendaringan Kebak nggajih. Tergolong pamor pemilih dan paling cocok buat keprajuritan, militer atau yang belajar ilmu kekebalan.


Sabtu, 07 Oktober 2017

#SOLD_OUT_TERMAHAR_KOSONG








DAPUR : Sinom Robyong Corok
PAMOR : Dwi Warno Beras Wutah Bawang Sebungkul
TANGGUH : Mataram
WARANGKA : Gayaman Jogja

Untuk pemesanan / pembayaran bisa via Tokopedia
Atau Hubungi: 
Telp./W.A: 0816869621
BBM: D97B02D4
Desa Bakalan Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang





Keris berdhapur Sinom secara umum memiliki penampilan yang memberikan kesan luwes prigel, menyenangkan, tampan dan indah. Jarang ditemui keris berdhapur Sinom yang terkesan seram, galak dan angker.


Dhapur Sinom Robyong mengandung arti tumbuh dari asalnya daun muda menjadi dedaunan yang ngremboko(berhimpun), dimana menggambarkan periode sang anak menginjak dewasa yaitu peralihan masa kanak-kanak ke masa pra puber. Para muda menjalani hidup dengan semangat suka cita penuh harapan, mencari identitas diri, beradaptasi dalam lingkungannya, dan mengolah bakat serta kreatifitas.


Dhapur Sinom Robyong mengingatkan kita bagaimana menyikapi hidup dengan semangat untuk terus tumbuh berkembang, menjadi lebih baik. Juga, bagaimana seharusnya sebagai orang tua, orang tua bertugas tidak hanya membesarkan anak tapi juga mendewasakan anak (ngentas pitulus) agar ia nantinya berguna bagi keluarga, bangsa dan lingkungannya. Sinom sebagai perlambang sikap hidup yang adaptif, mampu memanfaatkan waktu dengan baik, bagaimana membawa dan menempatkan diri secara tepat (genah wayah) dan tepat tempat (empan papan). Ajaran tentang fleksibilitas yang mengandung petuah tentang semangat hidup dan kemampuan beradaptasi (tepa slira) dalam pergaulan masyarakat.





KERIS COROK
Keris Corok adalah keris yang tidak biasa, pada umumnya panjang keris Jawa sekitar 33-38 cm, yang paling bisa dibedakan dari keris corog adalah ukuran panjang bilahnya mencapai 41-45 cm. Selain itu Keris Corok dikenal mempunyai kekuatan spiritual (isoteri) yang lebih kuat dan lebih stabil dari keris ukuran normal. Maka dari itu banyak yang memburu keris corok untuk dijadikan pusaka andalan (piyandel). Panjang bilah Sinom Robyong ini adalah 43 cm, agak lebih panjang daripada keris rata-rata Tangguh Mataram umumnya, menjadi pertanda bahwa keris ini diyakini dahulunya merupakan sebuah pusaka piyandel yang menjadi pegangan seorang bangsawan.


Kembang kacang yang ada masih tampak nggelung wayang, lambe gajah dua pun masih dapat terdefinisi moncer lancip, serta trep pamor tampak rapi dan cukup simetris di bagian gandik.


Pada bagian sogokan terdapat pola pamor bawang sebungkul bolak-balik depan belakang, yang secara visual cukup simetris penempatannya. Beberapa uraian diatas menjadi ciri “pembeda kelas” keris dan dapat menjadi penanda kualitas olah kedalaman rasa, karsa dan cipta (skill) Empu pembuat keris pusaka ini.

PAMOR BERAS WUTAH, Berarti “beras tumpah”, oleh kebanyakan penggemar keris dianggap memiliki tuah yang dapat membuat pemiliknya mudah mencari rejeki, berkelimpahan. Oleh sebagian ahli tanjeg dikatakan bahwa di dalam pamor ini tersembunyi tuah lain yang baik. Bagi lelaki Jawa yang telah menikah, pamor ini juga mengingatkan akan tanggung jawab lelaki sebagai kepala keluarga untuk bertanggungjawab menghidupi / menafkahi keluarganya, sebagaimana tercermin dari ritual “kacar-kucur” pengantin Jawa, dimana pihak lelaki “menumpahkan beras” ke tempat yang telah disediakan pihak perempuan. Arti simbolis ritual ini juga berarti bahwa rejeki yang didapat sang suami “tidak lari kemana-mana“ selain ke istri sendiri – yang sekaligus menjadi pengelolanya.

PAMOR BAWANG SEBUNGKUL, adalah motif gambaran pamor yang bentuknya menyerupai irisan bawang. Pamor ini selalu menempati bagian sor-soran, yakni bagian pangkal bilah keris. Oleh sebagian penggemar keris, pamor ini dianggap memiliki tuah yang dapat membantu memelihara ketentraman keluarga, serta memberikan ketenangan kepada pemiliknya. Pamor ini tergolong tidak pemilih, sehingga setiap orang dapat memilikinya.






Selasa, 19 September 2017

Sebagian Koleksi Bursa Keris Termahar Sold Out





Sebagian dari Koleksi Termahar/ Sold Out

Informasi Pemesanan Hubungi: 
Telp./W.A: 0816869621
BBM: D97B02D4
Desa Bakalan Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang



















#SOLD_OUT_TERMAHAR_KOSONG



DAPUR :Sinarasah Luk 5
PAMOR : Wengkon, Alif
TANGGUH : Mataram
WARANGKA : Gayaman

Untuk pemesanan / pembayaran bisa via Tokopedia
Atau Hubungi: 
Telp./W.A: 0816869621
BBM: D97B02D4
Desa Bakalan Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang









#SOLD_OUT_TERMAHAR_KOSONG


DAPUR : Condong Campur
PAMOR : Wos Wutah
TANGGUH : Mataram
WARANGKA : Gayaman

Untuk pemesanan / pembayaran bisa via Tokopedia
Atau Hubungi: 
Telp./W.A: 0816869621
BBM: D97B02D4
Desa Bakalan Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang





Condong Campur adalah salah satu keris pusaka milik Kerajaan Majapahit yang banyak disebut dalam legenda dan folklor. Keris ini dikenal dengan nama Kanjeng Kyai Condong Campur.



Keris ini merupakan salah satu dapur keris lurus. Panjang bilahnya sedang dengan kembang kacang, satu lambe gajah, satu sogokan di depan dan ukuran panjangnya sampai ujung bilah, sogokan belakang tidak ada. Selain itu, keris ini juga menggunakan gusen dan lis-lis-an.

Condong Campur merupakan suatu perlambang keinginan untuk menyatukan perbedaan. Condong berarti miring yang mengarah ke suatu titik, yang berarti keberpihakan atau keinginan. Sedangkan campur berarti menjadi satu atau perpaduan. Dengan demikian, Condong Campur adalah keinginan untuk menyatukan suatu keadaan tertentu.

Dalam dunia keris muncul mitos dan legenda yang mengatakan adanya pertengkaran antara beberapa keris. Keris Sabuk Inten yang merasa terancam dengan adanya keris Condong Campur akhirnya memerangi Condong Campur. Dalam pertikaian tersebut, Sabuk Inten kalah. Sedangkan keris Sengkelat yang juga merasa sangat tertekan oleh kondisi ini akhirnya memerangi Condong Campur hingga akhirnya Condong Campur kalah dan melesat ke angkasa menjadi Lintang Kemukus(komet atau bintang berekor), dan mengancam akan kembali ke bumi setiap 500 tahun untuk membuat huru hara, yang dalam bahasa Jawa disebut ontran-ontran.


Menatap penampilan menyeluruh keris ini, orang akan terkesima pancaran wibawanya. Kesan wingit, disertai aura dingin yang menyelimutinya langsung bisa dirasakan begitu melolos (menarik dari warangka) pusaka ini. Hitam dalam kebiruannya begitu angker, merata di sepanjang bilah diselingi pamor pada bagian sor soran yang tenggelam dalam kondisi terkikis jaman.



#SOLD_OUT_TERMAHAR_KOSONG



DAPUR : Sanebo
PAMOR : Wengkon Isen
TANGGUH : Mataram
WARANGKA : Gayaman

Untuk pemesanan / pembayaran bisa via Tokopedia
Atau Hubungi: 
Telp./W.A: 0816869621
BBM: D97B02D4
Desa Bakalan Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang


DHAPUR SANEBO
Keris sinebo, konon pada jaman era kerajaan dahulu sanebo hanya boleh dimili oleh seorang raja atau putra raja. Keris ini mempunyai ricikan gandik lugas, sogokan unik (lihat foto) Rondha kalih, Tikel Alis, Sraweyan, Ripandan.





PAMOR WENGKON ISEN
Wengkon, sebagian orang lagi menyebutnya pamor tepen, bentuknya memang mirip bingkai (wengkon berarti bingkai), merupakan garis yang menghias pinggir bilah keris (tepen bererti pinggir atau tepi). Tuahnya adalah untuk perlindungan terhadap pemilik. 

Membuat pamor wengkon dengan mempertahankan jarak spasi lebih dekat ke sisi bilah akan lebih sulit, banyak pamor wengkon yang kita temui dengan lebar garis wengkon tidak sama dan cenderung masuk ke dalam sisi bilah dengan jarak yang tidak sama pula. Sedangkan isen dari wengkon tersisa samar-samar pada bagian sekitar sorsoran mirip pulo tirto dan mendekati pucuk bilah terlihat pamor wos wutah.





#SOLD_OUT_TERMAHAR_KOSONG



DAPUR : Brojol
PAMOR : Sumur Bandung
TANGGUH : est.  Cirebon
WARANGKA : Cirebonan

Pemesanan dan pembayaran bisa via Tokopedia
Atau Hubungi: 
Telp./W.A: 0816869621
BBM: D97B02D4
Desa Bakalan Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang



BROJOL
Filosofi keris dhapur Brojol, seperti halnya bayi yang baru lahir, belum memiliki apapun kecuali berpasarah diri terhadap ibunya, begitulah kita berpasrah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sesungguhnya dengan kelahiran itu, kita kembali diingatkan akan asal muasal kita. Dhapur Brojol dapat juga dimaknai sebagai sebuah pengejawantahan keinginan manusia untuk senantiasa dapat lancar segala sesuatunya (mbrojol) dalam hal menyelesaikan kesulitan kehidupan.


PAMOR SUMUR BANDUNG.
Merupakan bulatan hitam besi tanpa pamor sebesar uang logam lima puluh sen-an atau lebih kecil sedikit letaknya ditengah bilah, diantara pamor – biasanya Wos Wutah nggajih atau Pendaringan Kebak nggajih.


Pamor ini ergolong pamor pemilih dan paling cocok buat keprajuritan, militer atau yang belajar ilmu kekebalan.